Dan saya juga akan menjelaskan apa itu kemiskina dan apa itu kesenajngan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.(sumber wikipedia)
Kenapa masyarakat Indonesia masih banyak yang melanda Kemiskinan? apa penyabeb kemiskinan diIndonesia? bagaimana cara penyeleseiannya? Pertanyaan-pertanyaan yang meliputi tantang Kemiskinan.
Kesenjangan ekonomi, biasa dikenal dengan istilahkesenjangan pendapatan, kesenjangan kekayaan, dan jurang antara kaya dan miskin, mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara individu dalam kelompok, kelompok dalam populasi, atau antarnegara.(sumber wikipedia)
Kesenjangan dan Kemiskinan tidak bisa dipisahkan bagaikan buah tak jauh dari pohon disitu ada kemiskinan pasti ada kesenjangan.
BAB 1
PENDAHULAN
A. LATAR BELAKANG
Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di
Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia.
Masalah kemiskinan ini sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional,
dimana berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya.
Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal di belahan dunia, khususnya
Indonesia yang merupakan Negara berkembang. Kemiskinan telah membuat
jutaan anak tidak bisa mengenyam pendidikan, kesulitan membiayai kesehatan,
kurangnya tabungan dan investasi, dan masalah lain yang menjurus ke arah
tindakan kekerasan dan kejahatan.
Kemiskinan yang terjadi dalam suatu negara memang perlu dilihat
sebagai suatu masalah yang sangat serius, karena saat ini kemiskinan, membuat
banyak masyarakat Indonesia mengalami kesusahan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Persoalan kemiskinan ini lebih dipicu karena masih
banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran. Pengangguran yang
dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu ada.
Kemiskinan merupakan masalah yang belum terselesaikan sampai saat
ini. Hal itu diperkuat oleh Angka Statistik yang memberikan informasi masih
banyaknya jumlah penduduk miskin. Jumlah penduduk miskin di Indonesia yang
dikategorikan supermiskin oleh World Bank pada tahun 2007, yang mencapai 39
juta jiwa atau 17,75 persen dari total populasi. (BPS, 2007). Sedangkan
penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan hasil Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan pada bulan Maret 2011
menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di daerah ini sebanyak 330,00 ribu
orang atau sebesar 14,56 % terhadap jumlah penduduk seluruhnya.
(http://sultra.bps.go.id/ diakses pada 15 Nopember 2011, pukul 18.30 WITA).
Dari hasil survey yang telah ada, maka pemerintah melakukan kebijakan
serius yang memihak kepada masyarakat miskin. Namun kebijakan yang dibuat
selama ini sering kali kurang memihak kepada masyarakat miskin, sehingga
semakin memperburuk kondisi masyarakat. Permasalahan kemiskinan yang
cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan
terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak
berkelanjutan. Untuk itu, diperlukan perubahan yang bersifat sistematik dan
menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan
Untuk mengatasi masalah kemiskinan ini, salah satu pendekatan yang
dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan mengangkat harkat
martabat keluarga miskin adalah dengan pemberdayaan masyarakat. Konsep ini
menjadi sangat penting karena memberikan perspektif positif terhadap
masyarakat miskin. Orang miskin tidak dipandang sebagai orang yang serba
kekurangan (misalnya kurang makan, kurang pendapatan,kurang sehat dan
kurang dinamis) dan obyek pasif penerima pelayanan belaka. Melainkan sebagai
orang yang memiliki beragam kemampuan yang dapat dimobilisasi untuk
perbaikan hidupnya. Oleh sebab itu, upaya pemerintah mengurangi kemiskinan
terus menerus dilakukan, dan kini yang sedang dikembangkan adalah Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat untuk masyarakat miskin perkotaan dan
juga perdesaan yang telah dilaksanakan hampir pada seluruh wilayah Indonesia
yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri).
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan
dalam pertanyaan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Efektivitas
Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan
Pada Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (PNPM MP SPP) di Kecamatan
Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara Pada
Periode 2010?”
BAB2
KEMISKINAN DAN KESENJAGNAN DIINDONESIA
A.KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.(sumber wikipedia)Kenapa masyarakat Indonesia masih banyak yang melanda Kemiskinan? apa penyabeb kemiskinan diIndonesia? bagaimana cara penyeleseiannya? Pertanyaan-pertanyaan yang meliputi tantang Kemiskinan.
B.KESENJANGAN
Kesenjangan ekonomi, biasa dikenal dengan istilahkesenjangan pendapatan, kesenjangan kekayaan, dan jurang antara kaya dan miskin, mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara individu dalam kelompok, kelompok dalam populasi, atau antarnegara.(sumber wikipedia)
Kesenjangan dan Kemiskinan tidak bisa dipisahkan bagaikan buah tak jauh dari pohon disitu ada kemiskinan pasti ada kesenjangan.
C.DAMPAK KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
Dampak kemiskinan begitu bervariasi karena kondisi dan penyebab yang berbeda memunculkan akibat yang berbeda juga.
- Pengangguran merupakan dampak dari kemiskinan, berhubung pendidikan dan keterampilan merupakan hal yang sulit diraih masyarakat, maka masyarakat sulit untuk berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan. Dikarenakan sulit untuk bekerja, maka tidak adanya pendapatan membuat pemenuhan kebutuhan sulit, kekurangan nutrisi dan kesehatan, dan tak dapat memenuhi kebutuhan penting lainnya. Misalnya saja harga beras yang semakin meningkat, orang yang pengangguran sulit untuk membeli beras, maka mereka makan seadanya. Seorang pengangguran yang tak dapat memberikan makan kepada anaknya akan menjadi dampak yang buruk bagi masa depan sehingga akan mendapat kesulitan untuk waktu yang lama.
- Kriminalitas merupakan dampak lain dari kemiskinan. Kesulitan mencari nafkah mengakibatkan orang lupa diri sehingga mencari jalan cepat tanpa memedulikan halal atau haramnya uang sebagai alat tukar guna memenuhi kebutuhan. Misalnya saja perampokan, penodongan, pencurian, penipuan, pembegalan, penjambretan dan masih banyak lagi contoh kriminalitas yang bersumber dari kemiskinan. Mereka melakukan itu semua karena kondisi yang sulit mencari penghasilan untuk keberlangsungan hidup dan lupa akan nilai-nilai yang berhubungan dengan Tuhan. Di era global dan materialisme seperti sekarang ini tak heran jika kriminalitas terjadi dimanapun.
- Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan sudah pasti merupakan dampak kemiskinan. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat miskin putus sekolah karena tak lagi mampu membiayai sekolah. Putus sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi penghambat rakyat miskin dalam menambah keterampilan, menjangkau cita-cita dan mimpi mereka. Ini menyebabkan kemiskinan yang dalam karena hilangnya kesempatan untuk bersaing dengan global dan hilangnya kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak.
- Kesehatan sulit untuk didapatkan karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga kesehatannya. Belum lagi biaya pengobatan yang mahal di klinik atau rumah sakit yang tidak dapat dijangkau masyarakat miskin. Ini menyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang menyebar.
- Buruknya generasi penerus adalah dampak yang berbahaya akibat kemiskinan. Jika anak-anak putus sekolah dan bekerja karena terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri seperti gangguan pada perkembangan mental, fisik dan cara berfikir mereka. Contohnya adalah anak-anak jalanan yang tak mempunyai tempat tinggal, tidur dijalan, tidak sekolah, mengamen untuk mencari makan dan lain sebagainya. Dampak kemiskinan pada generasi penerus merupakan dampak yang panjang dan buruk karena anak-anak seharusnya mendapatkan hak mereka untuk bahagia, mendapat pendidikan, mendapat nutrisi baik dan lain sebagainya. Ini dapat menyebabkan mereka terjebak dalam kesulitan hingga dewasa dan berdampak pada generasi penerusnya.
Nugroho dan Dahuri (2004:165) menyatakan bahwa kemiskinan di dalam masyarakat dikarenakan oleh beberapa sebab yaitu sebagai berikut:
Kemiskinan natural disebabkan keterbatasan kualitas sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kemiskinan struktural disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh berbagai kebijakan, peraturan, dan keputusan dalam pembangunan, kemiskinan ini umumnya dapat dikenali dari transformasi ekonomi yang berjalan tidak seimbang. Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang lebih banyak disebabkan sikap individu dalam masyarakat yang mencerminkan gaya hidup, perilaku, atau budaya yang menjebak dirinya dalam kemiskinan. Dengan kata lain, seseorang dikatakan miskin jika dan hanya jika tingkat pendapatannya tidak memungkinkan orang tersebut untuk mentaati tata nilai dan norma dalam masyarakatnya.
Jika diuraikan pernyataan diatas, maka bisa dibagi menjadi dua faktor penyebab kemiskinan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah penyebab kemiskinan yang potensinya berasal dari diri seseorang dan atau keluarga serta lingkungan sekitarnya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan situasi lain yang berpotensi membuat seseorang jatuh miskin seperti kekurangan bahan baku atau bencana alam.
E.CARA MENCEGAH KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
1. Membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, agar masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan dapat bekerja.
2. Di indonesia di anugrahi oleh Allah swt sumber daya alam yang begitu melimpah. Hal inilah yang seharusnya kita manfaatkan untuk mencukupi kebutuhan kita sehari hari
3. Seperti halnya uang, kita harus menabung. Jika yang kita miliki dari alam adalah padi, minyak, gas, kelapa sawit, dll, kita harus pintar2 mengkoordinir atau mengatur supaya kebutuhan tersebut cukup untuk bbrpa tahun kedepan
4. Memberikan BLT kepada masyakat miskin
5. Membrantas koruptor, karena koruptor salah satu penyebab kemiskinan
6. Memmperbaiki sistem pendidikan
7. Tidak bergantung pada negara lain, hasil sumber daya alam yang kita miliki haruslah dikelola sebaik mungkin
8. Ekspor import.,hasilnya akan menguntungkan bagi kita
9. Menyisihkan sebagian harta kita bagi orang yg membutuhkan
10. Memanfaatkan sumber daya manusia yang ada untuk bekerja, sehingga mereka berpenfhasilan dan mendapat uang.
Sekian. Semoga bermanfaat.
2. Di indonesia di anugrahi oleh Allah swt sumber daya alam yang begitu melimpah. Hal inilah yang seharusnya kita manfaatkan untuk mencukupi kebutuhan kita sehari hari
3. Seperti halnya uang, kita harus menabung. Jika yang kita miliki dari alam adalah padi, minyak, gas, kelapa sawit, dll, kita harus pintar2 mengkoordinir atau mengatur supaya kebutuhan tersebut cukup untuk bbrpa tahun kedepan
4. Memberikan BLT kepada masyakat miskin
5. Membrantas koruptor, karena koruptor salah satu penyebab kemiskinan
6. Memmperbaiki sistem pendidikan
7. Tidak bergantung pada negara lain, hasil sumber daya alam yang kita miliki haruslah dikelola sebaik mungkin
8. Ekspor import.,hasilnya akan menguntungkan bagi kita
9. Menyisihkan sebagian harta kita bagi orang yg membutuhkan
10. Memanfaatkan sumber daya manusia yang ada untuk bekerja, sehingga mereka berpenfhasilan dan mendapat uang.
Sekian. Semoga bermanfaat.
F.PASAL MENGENAI KEMISKINAN
- Pasal 27 ayat 2:“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
- Pasal 28 H Ayat 1:“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”
- Pasal 28 H Ayat 2:”Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan”
- Pasal 28 H Ayat 3:“Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat”
- Pasal 28 H Ayat 4:“Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun
- Pasal 31 ayat 1:“Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan”
- Pasal 33 Ayat 1:“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
- Pasal 33 Ayat 2:“Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”
- Pasal 33 Ayat 3:“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk untuk sebesar – besar kemakmuran rakyat.
BAB3
PENUTUP DAN SARAN
A.PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Kemiskinan dan Kesenjanga tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga artikel ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
B.SARAN
Seharusnya Pemrintah dan masyarakat bisa bekerjasama dalam memberantas kemeiskinan diindonsia. Sehingga kemiskinan indonsia bisa berkurang dan sejahtera semua rakyat indonesia. Dengan banyaknya lapangan kerja membuat penghasilan rakyat indonesia membaik.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1672/BAB%20I.pdf
http://robbypras.blogspot.co.id/2016/05/penyebab-dan-dampak-kemiskinan.htmlhttps://anfieldvillage.wordpress.com/2015/05/31/perundang-undangan-sosial-pengentasan-kemiskinan-dan-prakteknya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar